Beranda / Berita / Berita Detail

Seminar Sehari “Kontribusi Jajanan Terhadap Gizi Seimbang Anak Sekolah”


Jumat, 12 Agustus 2016 01:08 pm
Bagikan berita ini   
  


Anak sekolah dalam daur kehidupan merupakan periode tumbuh kembang yang masih memerlukan perhatian orangtua.  Aktifitas fisik di sekolah dan di rumah yang tinggi memerlukan asupan zat gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.  Anak pada saat ke sekolah kadangkala tidak sempat sarapan pagi dengan berbagai alasan diantaranya, ibu tidak sempat menyiapkan, kalaupun sudah disiapkan anak yang tidak sempat sarapan. Dampaknya anak akan jajan di sekolah pada jam istirahat.  Untuk tetap mempertahankan asupan zat gizi sesuai dengan kebutuhan diperlukan informasi menganai jajanan yang bergizi dan aman dikonsumsi untuk anak sekolah.  Informasi ini perlu dimiliki oleh para guru untuk selanjutnya menyampaikan kepada anak didiknya di masing-masing kelas setiap ada waktu luang.

 

Kantin yang ada di sekolah juga dihimbau agar selalu menyediakan jajanan yang bergizi dan aman dikonsumsi oleh anak-anak.  Perlu diperhatikan juga jenis jajanan yang disediakan, tempat penyajian di kantin dan kebersihan kantin itu sendiri. Jajanan yang dari produsennya sudah aman, dapat tercemar di dalam perjalanan dan saat penyajian di tempat penjualnya.

 

Terpenuhinya gizi anak dapat dilakukan dengan mengkonsumsi jajanan bergizi dan aman saat di sekolah. Sekembalinya dari sekolah tetap tugas ibu di rumah yang menyiapkan menu seimbang sehingga anak kesayangannya tetap mengkonsumsi zat gizi sesuai kebutuhan tubuh.  Semoga seminar yang dilakukan hari ini dapat menambah wawasan para guru mengenai menu seimbang dan keamanan jajanan anak sekolah.   Seminar dilaksanakan di Aula Jurusan Gizi Kemenkes Denpasar, Jl. Gemitir No. 72 Denpasar Timur. Telp./fax:  (0361)465232, hari Sabtu, 21 Mei 2011, mulai jam 09.00 sampai 12.00 wita, yang dihadiri oleh guru TK, SD, dan SMP-guru dan mahasiswa Jurusan Gizi.

 

Acara diawali sambutan selamat datang Direktur Politeknik Kemenkes Denpasar yang diwakili oleh Ketua Jurusan Gizi A.A. Ngurah Kusumajaya, SP.,MPH. Seminar gizi ini bertujuan untuk menambah wawasan peserta mengenai gizi seimbang dan keamanan makanan jajanan. Disamping itu kegiatan seminar ini merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu bidang pengabdian masyarakat. Gizi Seimbang perlu terus diingatkan dan disebarkan karena masih terdapat masalah gizi pada anak sekolah seperti kurang gizi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), anemia dan kegemukan. Saat ini semakin  banyak beredar jenis makanan atau jajanan dalam bentuk kemasan dengan menggunakan bahan tambahan makanan seperti pewarna, pengawet, pemanis dan penyedap.  Anak-anak yang mengkonsumsi bahan tambahan makanan secara berlebihan akan berdampak terhadap kesehatan dalam waktu jangka panjang. Keamanan makanan jajanan tetap perlu ditingkatkan mengingat anak-anak sekolah tidak hanya jajan di kantin sekolah yang sudah mendapat pembinaan dan pengawasan yang baik dari pihak sekolah ataupun BBPOM Denpasar. Namun yang dikhawatirkan adalah penjaja makanan yang parkir di depan sekolah yang menjual berbagai jenis jajanan.  Dihimbau juga agar peran guru dan pengelola kantin terus ditingkatkan sehingga anak-anak sekolah benar-benar membeli makanan yang bergizi dan aman dikonsumsi.

 

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, yang diwakili oleh  Kasie Ketenagaan Dra. Nyoman Helsy Pujiastuti, MM., mengungkapkan menu seimbang yang terdiri dari berbagai sumber bahan makanan seperti sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral sangat diperlukan oleh anak-anak untuk kesehatannya.  Namun banyak diantara kita ibu-ibu yang tidak sempat menyiapkan sarapan untuk anak-anak kita, sehingga anak-anak akan lebih banyak jajan di sekolah.  Juga dihimbau kepada pengelola kantin agar tetap memperhatikan jajanan yang dijual, agar mengandung gizi yang baik, bersih dan aman untuk dikonsumsi.  Anak-anak saat memilih jajanan yang tidak dibungkus kadangkala tidak memperhatikan kebersihan tangannya, dan dalam memilih suatu jajanan tanganya yang kurang bersih tersebut sering menyentuh jajanan yang lain.  Ini juga salah satu faktor yang perlu diperhatikan disamping kebersihan saat proses pembuatan, pendistribusian dan penataan di kantin sekolah.  Diingatkan juga jajanan yang mempergunakan 3P (pewarna, pemanis dan pengawet) perlu dihindari untuk dijual, mengingat tingkat konsumsi anak-anak terhadap jajanan pabrikan yang mempergunakan 3P tersebut cukup tinggi.  Dan celakanya dampaknya baru akan terlihat dalam waktu yang relatif lama, ditandai dengan adanya perubahan pertumbuhan sel pada organ tertentu di dalam tubuh, sampai terjadi mutasi, yang dikenal dengan kanker.

Topik “Gizi Seimbang Anak Usia Sekolah Dasar” dipaparkan oleh Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes.  Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu dalam satu hari, dengan bahan makanan yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tubuhnya.Perkembangan istilah gizi seimbang dari empat sehat lima sempurna menjadi piramida gizi seimbang seimbang, dan saat ini tumpeng gizi seimbang.

 

Makan pagi atau sarapan sangat penting bagi anak-anak. Namun masih banyak yang belum melakukannya dengan berbagai alasan. Makan pagi merupakan salah satu pesan dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), dapat menyumbang seperempat dari kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar 450-500 Kal dengan 8-9 gram protein.

 

Dengan jajan di sekolah sebanyak 500 Kal dan 9 gram protein, maka jajanan akan berkontribusi sebanyak 16,67%  kebutuhan total energi dan 11,11% bebutuhan total protein.

 

Kecukupan zat gizi sehari anak laki-laki dan perempuan usia 7-9 tahun sebagai berikut: energi 1800 Kal, protein 45 g, vitamin A 500 RE, vitamin B1 0,9 mg, vitamin C 45 mg, kalsium 600 mg, zat besi 10 mg, yodium 120 ug, seng 11,2 mg, selenium 20,0 ug.

 

Kecukupan zat gizi sehari anak laki-laki usia 10-12 tahun sebagai berikut: energi 2050 Kal, protein 50 g, vitamin A 600 RE, vitamin B1 1,0 mg, vitamin C 50 mg, kalsium 1000 mg, zat besi 13 mg, yodium 120 ug, seng 14,0 mg, selenium 20,0 ug.

 

Kecukupan zat gizi sehari anak perempuan usia 10-12 tahun sebagai berikut: energi 2050 Kal, protein 50 g, vitamin A 600 RE, vitamin B1 1,0 mg, vitamin C 50 mg, kalsium 1000 mg, zat besi 20 mg, yodium 120 ug, seng 12,6 mg, selenium 20,0 ug.

 

Untuk memudahkan ibu-ibu rumah tangga menyajikan makanan untuk memenuhi kecukupan gizi putra-putri tersayangnya dapat digunakan ukuran porsi makanan. Jumlah porsi yang dianjurkan untuk dikonsumsi anak usia sekolah 7-9 tahun untuk memenuhi energi 1800 Kalori sebagai berikut: nasi 4p, tempe 3p, daging 2½ p, sayur 3p, buah 4p, gula 2p dan minyak 5p.  Untuk anak usia sekolah 10-12 tahun untuk memenuhi energi 2050 Kalori sebagai berikut; nasi 5p, tempe 3p, daging 3p, sayur 3p, buah 4p, gula 2p dan minyak 6p.

 

Pada akhir pemaparan ditutup dengan kesimpulan yaitu :

 

  1. Menu seimbang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah bisa dicapai secara optimal.

 

  1. Kantin sekolah mempunyai peranan penting untuk menyediakan jajanan bergizi, bersih  dan aman, sehingga dapat berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan zat gizi.

 

Pemakalah kedua dengan topik ”keamanan makanan jajanan” dipaparkan oleh Ni Putu Agustini, SKM.M.Si.

 

Makanan jajanan adalah makanan yang dikonsumsi diantara rentang waktu antara makan pagi-makan siang, dan makan siang-makan malam.  Syarat makanan jajanan adalah porsi kecil, sebaiknya mengandung 300 Kalori, protein 5-7 gram dan memenuhi syarat keamanan makanan

 

Jenis makanan jajanan dapat dikelompokkan menjadi makanan semi basah, makanan siap santap, makana  ringan dan minuman. Makanan Semi basah, misalnya: pisang goreng, nagasari, kue lapis, jajan pasar, dll. Makanan siap santap, misalnya: bakso, mie, gado-gado, bubur ketan, bubur kacang hijau, dll.  Makanan ringan, misalnya: biskuit, kripik, krupuk, dll.  Minuman, misalnya: teh, susu, es sirup, es puter, minuman ringan, minuman bubuk, dll.

 

Untuk memperoleh keamanan makanan jajanan dapat dilakukan hal-hal berikut: menjaga higiene dan sanitasi, tempat pengolahan sampai pendistribusian, proses produksi yang baik dan penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) sesuai aturan.

 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jajanan diantaranya warna alami, cita rasa normal, label jajanan kemasan (tanggal daluarsa, komposisi bahan  dan zat gizi).

Sembilan faktor utama food borne desease (FBD) yaitu 1) Pendinginan makanan yang tidak tepat, 2) Membiarkan makanan selama ³ 12 jam (penyajian), 3) Kontaminasi makanan mentah ke dalam  makanan “non-reheating”, 4) Penanganan makanan oleh pekerja yang menderita infeksi, 5) Proses pemasakan dan pemanasan tidak cukup, 6) Penyimpanan makanan dalam keadaan  hangat < 65 °C, 7) Pemanasan kembali makanan dengan suhu tidak tepat, 8) Makanan berasal dari sumber yang  tidak aman dan 9)   Terjadi kontaminasi silang..

 

Jenis-jenis bahaya yang mungkin terdapat pada makanan dan minuman  dikelompokkan menjadi : bahaya biologis termasuk bahaya mikrobiologis, bahaya kimia dan bahaya fisik. Jenis-jenis mikroorganisme yang terdapat pada makanan dan minuman meliputi : mikroorganisme patogen, mokroorganisme perusak, dan mikroorganisme yang bermanfaat baik untuk proses produksi maupun untuk kesehatan. Bahaya kimia adalah semua jenis senyawa kimia baik yang ditambahkan maupun yang secara alami terdapat pada makanan dan minuman yang dapat membahayakan kesehatan. Cemaran fisik pada makanan dan minuman merupakan bahan asing yang seharusnya tidak ada pada makanan dan minuman yang dapat mengganggu kesehatan. Cemaran fisik yang sering terdapat pada makanan karena proses produksi yang kurang higienis seperti rambut, batu-batu kecil, plastik. Cemaran fisik yang potensial diantaranya: pecahan gelas, plastik, kayu, batu atau pasir, tulang pada daging yang seharusnya tidak ada tulang, gabah pada beras, dan benda asing lainnya yang dapat membahayakan kesehatan.

 

Kantin sekolah mempunyai peranan yang sangat penting untuk melindungi anak sekolah dari makanan dan minuman yang dapat membahayakan kesehatan . Kantin sekolah disamping menyediakan makanan yang aman, bergizi, dan disukai oleh anak sekolah, kantin sekolah juga dapat digunakan sebagai sarana dalam mendidik anak sekolah untuk memilih makanan dan minuman yang aman dan berguna untuk pertumbuhan dan kesehatannya. Kantin sekolah hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: 1) jenis jajanan yang dijual, 2) kebersihan, 3) wadah jajanan, 4) penataan dan 5) alat penyajian.

 

Kesimpulan yang disampaikan pada akhir penyajian yaitu:

  1. Pilih makanan jajanan yang bergisi dan aman.
  2. Kantin sekolah dikelola dengan baik untk menyediakan makanan jajanan yang bergizi dan aman.
  3. Jenis jajanan yang aman yaitu terkemas dan BTM sesuai aturan

Dalam diskusi dengan peserta seminar muncul beberapa pertanyaan, saran, dan ungkapan pengalaman, yang disambut hangat oleh pemakalah dengan memberikan penjelasan. Juga dengan antusias Ketua Jurusan Gizi akan merancang program pembinaan kerjasama dengan sekolah (TK/SD/SMP/SMA) untuk terus menyebarluaskan informasi mengenai menu seimbang dan keamanan jajanan.  Seminar gizi diakhiri dengan memberikan serttifikat kepada pemakalah dan moderator oleh Ketua Jurusan Gizi.Peserta juga dapat menyaksikan contoh menu makan siang untuk anak sekolah yang terdiri dari tiga jenis menu.  Menu pertama  nasi goreng dengan bahan nasi 200 gram, telur 40 gram, tahu 25 gram, wortel 5 gram dan buncis 5 gram,  dengan kandungan energi 491,0 Kal, protein 12,2 gram, lemak 10,2 gram dan karbohidrat 85,4 gram.  Menu kedua nasi campur sop tuna dengan bahan nasi 200 gram, ayam bubmu kecap 50 gram, tempe kering 50 gram, sop tuna 100 gram, dengan kandungan energi 116,2 Kal, protein 22,8 gram, lemak 16,9 gram dan karbohidrat 93,8 gram.  Menu ketiga nasi kuning yang dibungkus mika dibeli dipasar dengan harga Rp. 3500,- mengandung energi 375,0 Kal, protein 5,7 gram, lemak 8,9 dan karbohidrat 66,1 gram.  Contoh-contoh menu ini diharapkan dapat lebih memperjelas porsi makanan yang akan diberikan putra putrinya di rumah untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuhnya.

TAUTAN TERKAIT