Beranda / Berita / Berita Detail

Poltekkes Denpasar Sinergikan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Siap Buka Prodi Kesehatan Tradisional


Sabtu, 16 November 2019 01:11 pm
Bagikan berita ini   
  


Poltekkes Denpasar Sinergikan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Siap Buka Prodi Kesehatan Tradisional

DENPASAR-Fajar Bali

WhatsApp Image 2019-11-15 at 10.31.43Guna mendukung Visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang diusung Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Cok Ace, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes, Denpasar menggelar kuliah umum (studium generale) bertajuk “Pengembangan Kesehatan Pariwisata Sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali bagi Mahasiswa dan Dosen” di aula kampus setempat, Jumat (15/11) lalu.

Kuliah umum tersebut menghadirkan tiga nara sumber yakni, dr. Kadek Iwan Darmawan (Dinkes Provinsi Bali), Dr. Dra. Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, M.Par (Dinas Pariwisata Provinsi Bali) dan Dr. AAP Agung Surawan W. M.slSc., Ph.D (Akademisi Universitas Udayana).
Ketua panitia kuliah umum, Dr. Agus Sri Lestari, SST., M.Erg., menjelaskan, Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, telah memberi kontribusi besar bagi perekonomian lokal dan nasional. Representasi citra Bali modern tak bisa lepas dari pariwisata dan globalisasi, sehingga sangat terbuka akan tantangan dan peluang multisektor dan multiaspek, menyangkut ekonomi, ekologi, sosial, kultural, pendidikan dan kesehatan.
Terlebih sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016, lalu, menjadi tantangan dan peluang Poltekkes Denpasar untuk menyediakan SDM Kompetitif di bidang kesehatan pariwisata.

“Poltekkes selaku institusi pendidikan dan penyedia tenaga kesehatan selalu komit mencetak SDM yang WhatsApp Image 2019-11-15 at 10.28.56kompetitif, tak terkecuali di bidang industri pariwisata,” kata Sri Lestari sembari menambahkan wisatawan yang datang ke Bali sangat membutuhkan layanan yang disebut ‘medical tourism’ dan ‘wellness tourism’. Kuliah umum ini diharapkan meningkatkan wawasan dosen dan mahasiswa Poltekkes Denpasar tentang layanan kesehatan pariwisata.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Poltekkes Denpasar AA Ngurah Kusumajaya, SP., MPH., mengaku menyambut baik Visi Gubernur Bali yang membangkitkan ‘local genius’ usada Bali. “Bali memang terkenal dengan budayanya, termasuk budaya kesehatan. Buktinya lebih dari 20 lontar usada yang telah dipatenkan,” kata AA Kusumajaya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga punya program searah dengan mengembangkan pendidikan tenaga kesehatan tradisional. Di Poltekkes Denpasar sendiri, telah mengusulkan Program Studi Sarjana Terapan Kesehatan Tradisional Indonesia. Ia menargetkan, tahun depan sudah bisa menerima mahasiswa baru.
WhatsApp Image 2019-11-15 at 12.42.47Meski pun lulusan Poltekkes Denpasar terbukti siap kerja di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, namun dia menilai kompetensi mereka perlu digenjot dengan muatan lokal, berupa teknis layanan kesehatan tradisional dan pariwisata. Bali, menurut AA Kusumajaya, berpotensi meniru Tiongkok dan Thailand yang memiliki wisata kesehatan. Selain menjadi kebutuhan, langkah ini jua sebuah inovasi di tengah ketatnya persaingan destinasi pariwisata dunia.
Ke depan, masih menurut AA Kusumajaya, tren kebutuhan layanan kesehatan tidak lagi tergantung pada kuratif atau layanan konvensional di rumah sakit, tapi mengarah ke pola promotif dan preventif. “Tren ini akan membuka kesempatan layanan kesehatan tradisional yang berbasis budaya lokal yang lebih ramah lingkungan dan minm risiko. Budaya lokal akan terangkat sebagai alternatif dari layanan konvensional,” jelasnya.
Menariknya, Pusat Unggulan Institusi (PUI) lembaga yang dipimpinnya juga mengangkat Kesehatan Pariwisata, Jamu dan Layanan Komplementer. Sehingga setelah Prodi Kesehatan Tradisional berjalan, akan diintegrasikan dengan semua jurusan yang ada di Poltekkes Denpasar “Jurusan kami sangat banyak. Apabila diintegerasikan dengan muatan lokal, akan menjadikan lulusan kami sebagai tenaga kesehatan dengan kemampuan maksimal,” kata dia memungkasi.

TAUTAN TERKAIT